Langsung ke konten utama

My Relationship with "Ciki-cikian" aka MSG! Emang iya MSG bikin bodoh???

Kemarin ini baru aja nyobain satu snack untuk pertama kalinya. Sebagai pecinta gurih dan sebagai pecinta ngemil, snack satu ini emang enak bangettttt!!!!



Seumur hidup aku makan ciki-cikian, ini yang terenak! Sebenernya dia ada dua rasa, tapi yang Honey Butter emang the best sih coy!!!! Anyway, don't get me wrong, di post kali ini aku bukan mau ngasih review soal makanan ini ya gengs!


Ceritanya adalah waktu lagi makan ini snack, karena saking enaknya sampe berasa ketagihan terus gituloh. Terus ada sebuah pertanyaan di kepala muncul "gue nih makan ciki ciki terus, MSG kan selalu ada di setiap ciki, ntar gue makin bodoh gimana yak?"


Nah, jadi post kali ini aku bakal bahas soal MSG.... hahaha


Omongan soal MSG bikin bodoh itu udah santer banget di sekitar kita. Dari jadi bahan bercanda bareng temen sampe bahan nasihat dari orang tua. Nah, setelah nyari tau dan baca baca lebih lanjut ternyata MSG tuh aman kok untuk digunakan sebagai penyedap rasa makanan (seperti yang selalu kita tau).


Aku juga gamau bahas soal sejarahnya kenapa dia bisa sampe kena isu seperti itu, karena buat kalian yang baca post ini bisa langsung cari tau sendiri awal mula munculnya rumor tersebut.


Balik lagi. MSG, yang seperti kita ketahui adalah sebuah singkatan dari "Monosodium Glutamat" ini, merupakan zat yang aman untuk dikonsumsi oleh manusia karena sampe sekarang pun belum ada penelitian yang menyatakan bahwa MSG merupakan zat berbahaya bagi tubuh dan otak. 


MSG terdiri dari air, natrium, dan glutamat. Glutamat inilah yang berfungsi mengubah rasa makanan menjadi lebih lezat, makanya kenapa dia digunakan sebagai penyedap makanan. Gak cuma ada di ciki-cikian, bahan-bahan makanan alami kayak daging, susu, dan beberap sayuran juga mengandung glutamat. Bahkan Asam Glutamat sebagai bahan utama MSG pun sebenarnya dihasilkan juga oleh tubuh kita sendiri, tapi kadar yang dihasilkan belum mencukupi. Maka dari itu, kita perlu pemenuhan tambahan diperoleh dari asupan makanan dan minuman sehari-hari.


Semuanya sudah dibuktikan secara ilmiah oleh para peneliti, dan diakui pula oleh American Chemical Society. 

msg kadar



Terus pertanyaannya sekarang adalah
Kenapa MSG masih disebut bikin bodoh?


Secara penelitian memang sudah membuktikan bahwa MSG bukan penyebab kebodohan, dan sangat aman dikonsumsi karena bahkan dibutuhkan juga oleh tubuh. Tapiiiiii segala yang berlebihan tentu tidak baik, kan? hehe.

Dalam artikel yang ditulis oleh dr. Ivenna di laman Hellosehat, beliau mengatakan bahwa otak memiliki banyak saraf yang bertugas menerima berbagai macam rangsangan. Saraf yang bertugas menerima rangsangan disebut reseptor yang ada di bagian hipotalamus otak. 

"Nah, glutamat dalam penyedap rasa punya banyak reseptor yang ada di hipotalamus. Karena itu, efek kebanyakan glutamat di otak bisa membahayakan. Reseptor-reseptor dalam otak jadi terangsang secara berlebihan akibat kadar glutamat yang tinggi. Bila terus-terusan terjadi, alhasil aktivitas reseptor yang berlebihan malah bisa sebabkan kematian neuron,"
source : kompas  
Perlu juga diketahui bahwa neuron inilah yang menjalankan fungsi kognitif otak seseorang. Makanya kenapa kita juga gak boleh konsumsi terlalu banyak MSG.

Biar tetap aman, sebaiknya jangan sampe melebihi batas aturan konsumsi MSG yang disarankan ya gengs! Batas maksimal konsumsi MSG yang direkomendasikan WHO adalah 6 gram per hari. Sementara, Kemenkes RI merekomendasikan batas aman konsumsi MSG sebanyak 5 gram per hari.




Jadi, kesimpulannya...
stop nyalahin micin atau MSG sebagai penyebab utama kebodohan pada seseorang karena sejatinya seseorang bisa bodoh kalau dia tidak/tidak mau belajar! :) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukan Malas, Tapi Tidak Punya Pilihan

Kali ini mau cerita tentang pengalaman pribadi yang aku gak pernah lupa. Sekali dua kali, aku mencoba melakukan kegiatan sosial yang sebenarnya sudah banyak juga orang lain lakukan; membagikan makanan ke orang-orang yang dirasa membutuhkan di pinggir jalan. Di tengah keramaian itu, ada seorang ibu yang mendekat dengan dua anak kecil yang beliau bawa. Usianya mungkin sekitar 40 tahun-an. Saat ku berikan makanan yang ku bagikan kepada mereka, si Ibu berkata "Terima kasih, mbak. Udah beberapa hari saya belum makan, dan cuma kasih anak-anak saya nasi dengan garam sama kerupuk." Sebuah ungkapan -terlepas apakah itu benar atau bohong- yang aku kira cuma ada di cerita-cerita aja, gak pernah aku sangka itu akan pernah aku dengar di telingaku sendiri. Singkat cerita, sedikit perbincangan kami di sana, aku mengetahui bahwa ibu tersebut tadinya bekerja sebagai buruh harian, namun sejak pandemi, pekerjaannya terhenti, dan si ibu berusaha tetap menyambung hidup dengan mencoba menjual tisu...

Why Diets Fail (Loosing Weight is Hard, To Keep It Off is Even HARDER!)

Source : google Sebelum memulai semua ini, aku mau ngasih tau dulu kalo aku bisa dibilang gak pernah ngejalanin diet seumur hidup. Kenapa? Karena aku emang tergolong manusia yang susah gemuk…karena gen aku emang gitu, keturunan. Nah, tapi jangan sedih, naikin berat badan untuk orang kaya aku juga sama susahnya kaya orang yang gampang gemuk pengen nurunin berat badan. Dari berbagai cara pasti udah dilakuin kan? Minum obat diet, diet ini itu (secara banyak banget jenis diet sampe ada kateringnya pula). Banyak yang berhasil dan banyak juga yang enggak. Kadang pasti kepikiran kenapa orang lain bisa berhasil tapi kita kok gini-gini aja. Turunnya dikit, naiknya 2x lipat. Yep! That’s what usually happens . Tapi gapapa jangan khawatir, karena emang ternyata banyak faktor penentunya. Banyak juga temen-temen aku yang ngalamin hal yang sama, misalnya udah berhasil turun tapi susah banget untuk menjaga berat badan yang dicapai biar gak naik lagi. Sayangnya…. Here’s the fact! ...